Mbalata, Pantai Indah yang Ditinggal
Pernah mendengar orang-orang menyebut pantai Mbalata? Berbahagialah jika iya. Pantai Mbalata memang tidak setenar pantai Kuta di Bali, atau pantai Pink di Labuan Bajo. Mbalata terletak di Waelengga, Kota Komba, Manggarai Timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngada.
Tapi saya yakin, di antara pembaca yang sedang membaca tulisan ini juga pernah berkunjung ke Mbalata. Untuk sekedar melepas penat, atau mungkin berpacaran, saling berbagi kasih dengan pasangan, bercengkrama di atas pasir putih sambil menikmati pemandangan padang Sabanna Ma’usui yang terpampang luas dibagian barat pantai Mbalata.
Mbalata adalah sebuah pantai dengan pasir putih yang menghiasi bibir pantainya, terpampang luas sekitar 5 km sampai ke muara Wae Wole bagian Barat. Pohon kelapa yang tumbuh subur di pinggir pantai menambah keindahan alam Mbalata.
Sebagai anak yang lahir dan tumbuh dewasa di Waelengga, Mbalata bukan tempat yang asing tapi juga bukan tempat yang biasa-biasa saja.
Setiap liburan sekolah (biasanya hari Minggu), Mbalata adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi bersama teman-teman sekolah, saudara dan keluarga. Entah untuk bermain bola plastic di sepanjang pantai atau hanya sekedar membully teman yang kena sanksi dari guru karena tidak mengerjakan tugas matematika saat di Sekolah. Yang paling konyol adalah mengintip teman yang sedang pacaran lalu dilempari kotoran kuda, lari dan berpura-pura bermain bola. Semuanya dilakukan tanpa beban, begitulah kami menikmati Mbalata sebagai surga ciptaan Tuhan yang jatuh ke bumi Wae Lengga.
Mbalata sudah menjadi bagian terpenting bagi kami anak Waelengga. Mbalata selalu menyuguhkan kesejukan alam dan memberi kebanggaan. Mbalata lebih dari sekedar pantai, Mbalata menjadi barometer bagi kami untuk mengukur seberapa besar kepedulian pemerintah Manggarai Timur terhadap pariwisata.
Saya yakin siapapun yang mencintai Manggarai Timur khususnya Waelengga, pasti tidak ingin mendengar keluhan dari wisatawan lokal maupun mancanegara tentang fasilitas yang tidak memadai, tentang akses masuk yang susah, dan kekurangan lainnya.
Untuk ukuran keindahan alam, Mbalata selalu menjadi buah bibir masyarakat Waelengga maupun dari luar Waelengga, termasuk wisatawan asing. Namun untuk mendukung majunya wisata Mbalata masih banyak yang harus dibenah terutama jalan dan berbagai fasilitas lain untuk memberikan kenyamanan terhadap pengunjung seperti toilet, penginapan dan transportasi.
Ini pekerjaan rumah bagi pemerintah agar lebih memperhatikan pariwisata di Manggarai Timur. Memalukan melihat orang Manggarai Timur posting foto wisata daerah lain padahal di depan mata tersebar wisata yang menarik dan tak kalah bagusnya.
Penulis : Chandra Hoya|Meka tebeite|