Selingkuh

Loading


Pada awal Mei 2010 lalu, setahun setelah dilantik sebagai Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama diterpa isu selingkuh. Tabloid mingguan yang biasa meliput aktivitas selebriti Amerika, The National Enquirer, memberitakan kisah perselingkuhan Obama dengan Vera Bakker, perempuan berusia 35 tahun yang menjadi direktur keuangan sekaligus penggalang dana untuk Obama dalam pemilihan Senat 2004 di Illinois. Tabloid NE mengisahkan secara panjang lebar kisah itu, mulai dari malam-malam panjang Obama-Bakker di Hotel George di Washington hingga isu pemecatan Bakker dari tim kampanye Obama oleh First Lady, Michelle Obama.

Itu baru Obama. Kisah selingkuh Obama menjadi terkenal karena ia adalah Presiden sebuah negara adidaya di benua Amerika bagian utara. Di sekitar kita, banyak orang berselingkuh. Bahkan jauh sebelum internet memungkinkan kita membagi foto dan video via telepon genggam, sudah banyak orang berselingkuh. Apakah selingkuh itu buruk? Pertanyaan inilah yang memantik orang banyak membicarakan selingkuh. Pesan-pesan pastoral juga banyak menyinggung selingkuh. Selingkuh itu memang tidak baik. Selingkuh menyebabkan disintegrasi hubungan suami-istri, hubungan pacaran, pertemanan, dan hubungan-hubungan lain. Selingkuh menyebabkan orang pertama diabaikan demi orang lain. Prioritas perhatian bukan lagi pada orang pertama, melainkan pada orang lain yang lebih enak, lebih tambun, lebih memuaskan, lebih menguntungkan. Ya, selingkuh itu merugikan…

Apakah saudara sekalian pernah mendengar istilah ‘perselingkuhan politik’? Jika belum, mari kita baca sama-sama. Cerita tentang perselingkuhan Obama tadi adalah cerita cinta, bukan perselingkuhan politik, meskipun kemungkinan kedua juga bisa  terjadi. Jika seorang pria selingkuh dari pasangannya dan menyebabkan kerugian bagi si wanita, maka perselingkuhan politik dilakukan oleh politisi dan menyebabkan kerugian bagi mayoritas masyarakat yang seharusnya mereka layani. Perselingkuhan politik tidak menyangkut seorang pejabat yang berselingkuh dengan teman kantornya. Apa itu perselingkuhan politik?

Dalam bahasa Yunani politik disebut politika. Akar katanya adalah polites (warga negara) dan polis (negara kota). Politika berarti ‘yang berhubungan dengan negara’. Teori klasik Aristoteles menyebut politik sebagai instrumen yang digunakan masyarakat untuk mencapai suatu kebaikan bersama. Jadi, politik berkaitan dengan cara-cara mencapai tujuan tertentu yang bersifat baik dan dianggap baik dalam kehidupan bersama masyarakat. Filsuf Indonesia berdarah Jerman, Franz Magnis-Suseno, secara khusus menyebutkan bahwa suatu keputusan bersifat politis kalau diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan (1987).

Tentang politik sebagai istilah, saya kira tidak perlu dibahas panjang lebar di sini. Yang perlu kita bahas adalah apa yang terjadi dengan politik saat ini. Dengan begitu, kita juga tidak bisa menghindar dari perbincangan tentang apa yang harus terjadi dengan politik saat ini.

Perselingkuhan politik adalah praktik politik yang menyimpang dari maksud politik itu sendiri. Jika politik adalah instrumen bagi kebaikan bersama, maka tambahan kata ‘selingkuh’ menunjukkan adanya pembelokan tujuan tersebut. Politik bukan lagi instrumen bagi kebaikan bersama, melainkan instrumen bagi kebaikan dan keuntungan kelompok tertentu saja.

Dalam praktik sehari-hari, kita mengenal tiga aktor politik; pemerintah (negara), masyarakat, dan pengusaha. Pemerintah (negara) adalah pihak yang bertugas menjalankan amanah rakyat sesuai dengan Undang-Undang demi kesejahteraan rakyat. Mereka mengatur pembagian kue pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemerintah menjalankan perintah rakyat agar bisa mengelola kekuasaan menjadi kesejahteraan bersama. Di sini, tampillah pengusaha atau pemodal (istilah Marx: kapitalis). Mereka adalah rakyat yang bekerja sama dengan pemerintah untuk menjalankan fungsi pembangunan. Mereka adalah kontraktor jalan, pemilik SPBU, pemilik perusahaan, dan lain-lain.

Perselingkuhan politik terjadi ketika pemerintah (penguasa politik) tidak lagi menjamin kesejahteraan rakyat, tetapi menjamin kesejahteraan dirinya sendiri dan pengusaha (penguasa ekonomi). Bagaimana mereka berselingkuh? Tentu tidak sesederhana kisah selingkuh pasangan anak SMA.

Selingkuh penguasa dengan pengusaha dimulai pada saat pemilu. Penguasa adalah pemilik suara rakyat. Dia mampu memobilisasi massa rakyat untuk memilihnya dalam pemilu. Secara politis, dia populer. Sedangkan pengusaha memiliki banyak uang. Massa rakyat yang akan memilih dibeli suaranya dengan uang. Pengusaha memainkan peranan sebagai pemasok dana supaya penguasa bisa menang. Setelah berkuasa, politik dibagi, bukan menjadi tiga (penguasa,pengusaha, rakyat) tetapi menjadi dua (penguasa-pengusaha). Penguasa politik wajib menjamin kelanjutan bisnis pengusaha sebagai bukti dari komitmen politik balas budi.

Kita? Setelah dibeli seharga 50 ribu, selama 5 tahun kita memakai jalan aspal yang cepat rusak, kita kesulitan mendapat air bersih, kesulitan mengurus administrasi di kantor-kantor, tidak bisa beraktivitas malam karena tidak punya listrik, kesulitan mendapatkan obat waktu sakit, kesulitan dalam menjual hasil bumi karena harga yang terlalu rendah, kesulitan sekolah karena biaya mahal, dan seterusnya litani panjang kesulitan…

Politik adalah instrumen mencapai kebaikan bersama. Bagaimana mungkin? Jika kita terus menerus memilih pemimpin yang bagi-bagi uang, berbahagialah kita dengan berbagai kesulitan hidup. Lebih lanjut, jika kita menjadi penonton politik tanpa sikap aktif untuk mengkritisi kebijakan politik, berbahagialah kita juga, sebab upah orang yang rendah hati besar di Surga (nanti).

Penulis: Anno Susabun|Tua Panga|

2 thoughts on “Selingkuh

  1. Müllsäcke, Abfallsäcke alle Sorten.
    Gewebesäcke. Kartoffelsäcke. Laubsäcke.
    Raschelsäcke. Zwiebelsäcke.
    Spänesäcke.

    Hochwertige Waren vom Produzent. Fabrikverkauf.
    Versand am gleichen Tag aus Frankfurt. Bis 95 % günstiger als auf dem Markt.

    Arbeitshandschuhe und Vieles mehr.

    Info auf: folmax.pw

    Mit freundlichen Grüßen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *