Jasa Baik Sandal Jumbo Dalam Membantu Ekonomi Keluarga

Seandainya kamu lahir tahun 1990-an, pasti kamu kenal sandal jepit bermerek JUMBO. Sandal ini merupakan sandal sejuta umat pada masanya.

Jadi begini pembaca tabeite.com. Masa kecil saya tidak luput dari alas kaki bermerek jumbo, dan juga deterjen yang meskipun mereknya bukan Rinso tapi tetap saja disebut Rinso. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Rinso, sebab deterjen kesukaan saya adalah Daia. Daia yang pergi meninggalkan saya tanpa pamit, eh salah. Daia, deterjen yang sekali kucek noda menghilang.

Kembali ke pangkuan mantan sandal Jumbo! Sandal jepit jumbo dikatakan sangat berjasa bagi anak zaman dulu, karena selain tahan lama, sandal jumbo juga mudah disambung kembali jika talinya putus. Orang Reok Barat menyebutnya tungku pake mempoh api. Apabila sewaktu-waktu putus, saya tidak perlu merengek pada bapa tua, mama tua atau mama mantu untuk minta dibelikan sandal baru . Aneh bin ajaib memang, sandal jepit bermerk jumbo mampu bertahan hingga tembus dua kali ujian caturwulan, kaka.

Sandal jumbo baru bisa dimuseumkan apabila alasnya setipis ATM dan talinya mulai memendek. Ah, anak zaman dulu memang unik meski terkesan udik.

Jika telah setipis ATM seperti kata Sandi, sandal Jumbo bisa diolah lagi. Caranya disikat sebersih mungkin, lalu diiris tipis-tipis menggunakan pisau dapur kepunyaan mama tua, dilanjutkan menggunakan parang dari bapa tua membentuk lingkaran untuk dijadikan roda mobil-mobilan.

Setelah dirasa menyerupai roda, kemudian dipasang pada botol minyak goreng merek Bimoli yang telah dirancang sebagai bodi mobil-mobilan. Selanjutnya mobil-mobilan tadi dipakai untuk mengangkut batu dan kayu di Wae Pesi, kecamatan Reo. Bahkan kalau sempat mobil-mobilan tersebut bisa digunakan untuk podo wina weru.

Permainan sederhana ini, selain mendapatkan kebahagiaan juga membantu menghemat tabungan bapa dan mama. Andai saat itu PUBG atau Mobile Legend sudah ada, maka tentu saja saya akan minta dibelikan hape atau yang biasa kalian sebut smartphone itu.

Walau sekarang saya belum nikah, tetapi menjadi anak kecil pada masa itu, sungguh tidak meropatkan orang tua dalam hal game. Cukup bermodalkan sandal Jumbo. Ah dasar sandal jumbo.

Tidak sampai di situ saja. Jasa sandal Jumbo masih berlanjut. Sandal Jumbo juga menjadi penyelamat kala perut mulai merasakan kelaparan.

Saat mama memasak dan kehabisan minyak tanah untuk mengumpan api pada kayu bakar yang masih basah, sandal jumbo bisa mengatasinya. Mama tinggal iris sandal di kakinya, kemudian dibakar, lelehan sandal yang dibakar mama dijamin bisa membuat api menyala. Dengan demikian, mama sonde susah-susah lagi pi cari minyak tanah di kios om Mus. Api menyala, menyusul perut kenyang.

Akhirnya, sandal Jumbo dapat turut meringankan mama punya persediaan minyak tanah, sehingga malam hari seisi rumah tidak kegelapan. Lampu pelita jalankan tugas dengan sempurna. Ekonomi rumah tangga terbantukan.

Penulis : Veronika Hayati|Guru SD di Kota Padang, Sumatera Barat|Meka Tabeite|