Anda Orang Flores yang Jago MC? Perhatikan Enam Hal Ini

4

Loading


Itok aman|Redaksi

Belakangan ini di lingkungan sekitar saya banyak digelar pernikahan. Bahkan sudah terlihat seperti perlombaan. Sepasang kekasih menikah di mana-mana. Nyaris setiap pekan dalam satu kota/daerah di Flores selalu ada lebih dari lima pengantin yang menuju ke pelaminan.

Statistiknya, semakin banyak pengantin yang menikah, maka semakin banyak MC yang dibutuhkan memandu resepsi. Maka tidak heran, persaingan MC yang sudah lama melebarkan sayap di panggung pernikahan berkompetisi dengan MC yang baru muncul unjuk kebolehannya. Tidak hanya di Flores, tapi juga di luar Flores.

Anda suka jadi MC? Anda MC di acara apa? Anda MC atau bukan? Anda perlu lakukan beberapa hal ini ketika dipercayakan menjadi MC. Menjadi MC di Flores mungkin tidak seperti menjadi MC di tempat lain. Salah satu tuntutan menjadi MC pada resepsi pernikahan di Flores Anda mesti jago melucu. Tetapi dalam melucu tersebut ada hal yang harus dihindari, seperti;

Pertama, hindari toilet jokes!

Toilet jokes merupakan jenis lelucon yang menggunakan kata-kata yang jorok, dan bahkan menjadikan hal-hal yang jorok sebagai guyonan.

Jenis jokes yang jorok ini bisa menghilangkan selera makan dan menurunkan empati hadirin. Tentu Anda bisa membedakan, lelucon mana yang dikategorikan jorok. Dan, hindari itu

Kedua, Hindari porn jokes!

Porn jokes merupakan lelucon yang mengarah pada hal-hal bersifat porno. Ini tidak layak dibawakan dalam acara yang dihadiri oleh semua usia. MC tidak berhak membatasi siapa yang hadir, tapi MC wajib membatasi guyonan mana yang perlu dan tidak.

Menghibur dengan cara melucu tidak harus menjadikan sesuatu yang sensual menjadi sebuah lelucon. Itu tidak sopan!

Ketiga, jokes yang menyudutkan pengantin atau keluarga pengantin!

Beberapa MC di acara pernikahan memang perlu menceritakan tentang kisah asmara dari kedua mempelai. Tapi, tidak dengan memainkan guyon yang menyudutkan mereka. Ini poin penting!

Pada resepsi pernikahan manapun, kedua mempelai adalah raja dan ratu. Itu adalah momen bahagia mereka, tidak pantas dan sangat tidak layak seorang MC membuat lelucon yang ujung-ujungnya melecehkan keduanya. Mereka raja dan ratu yang harus diagung-agungkan. Kalaupun tidak bisa melucu pada momen itu, MC bisa menceritakan dengan diksi yang romantis. Kalaupun tidak bisa romantis, ah mending tidak usah menerima tawaran MC.

Keempat, hindari jokes yang berbau SARA

Guyon yang berbau SARA tentu akan mengarah pada rasisme dan diskriminasi. Beberapa guyon kadang tanpa disadari membuat MC tersesat dalam guyonannya sendiri. Memang, sampai saat ini belum ada MC pernikahan yang disomasi oleh hadirin, tapi mohon jangan sampai itu terjadi.

Setiap orang yang menyaksikan MC, akan pulang dengan cerita. Selain makanan, band, kostum orang-orang di sekitar, dress yang dipakai pengantin perempuan, MC juga bisa jadi bahan review dari siapapun yang hadir saat itu. Maka berhati-hatilah saat memilih jokes.

Kelima, Jangan Mondar-mandir!

Walaupun tidak semua, tetapi ada MC yang kadang suka MPO (Mencari Perhatian Orang) saat sedang dan setelah memandu acara. Ini tidak elok juga!

Area atau kawasan yang tidak patut dimasuki MC ialah pelaminan. Pelaminan disediakan khusus untuk kedua mempelai, bapa-mama saksi, dan orangtua dari kedua mempelai itu sendiri. Sebaiknya MC hanya berada di tempat yang telah disediakan oleh event organizer, panitia, pihak keluarga atau apapun itu.

Kalaupun tidak ada tempat khusus, MC bisa memilih tempat untuk memandu acara dari sudut pelaminan atau bisa juga dari dekat anak band yang mengisi musik. MC pun tidak perlu mondar-mandir di kursi undangan. Jangan sampai niatnya mau tunggu pujian, tapi yang didapatkan justru tonjokan dari hadirin kerena mengganggu pandangan mereka ke pelaminan. Atau ketika band sedang memainkan sebuah lagu, MC seharusnya tidak mondar mandir mencari milo alias minuman lokal dengan kadar alkohol yang tinggi. Jaga penampilan dan pembawaan diri agar tetap elegan.

Keenam, jangan menjadi penasihat

MC merupakan singkatan dari Master of Ceremony atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pemandu acara. Tugas MC atau pemandu acara hanya sebatas memberikan panduan. Jika ada yang MC yang menasihati pengantin, itu salah besar. Sebab, MC tidak diterjemahkan sebagai penghulu.

Kalau Anda sudah membaca enam pantangan MC pernikahan di atas dan masih bingung memilih MC yang profesional dengan harga menengah ke bawah, Tabeite memiliki dua anak muda yang sudah melanglang buana di dunia seremoni. Silakan hubung Itok Aman dan Popind Davianus melalui laman facebook Tabeite dan kontak WhatsApp Tabeite. Ini juga bagian yang tidak kalah penting!

Sampai jumpa di Tenda Pesta.

4 thoughts on “Anda Orang Flores yang Jago MC? Perhatikan Enam Hal Ini

  1. Sepakat. Menjadi MC memang harus penuhi beberapa kriteria yg di sampaikan oleh penulis di atas. Kadang memang ada MC yg mencari sesasi humor dgn candaan yg berbau pornografi, jorok, dan SARA. Ketiga hal di atas tanpa sadar sering dilakukan. Mungkin satu hal yg perluh ditambahkan menjadi MC tidak boleh menjadi tokoh sentral , berusaha menjadi pusat perhatian orang. Ingatlah MC hanya menjadi pemandu , utk memfasilitasi kelancaran acara. Tidak boleh dominasi agar tidak menimbulkan kejenuhan bagi tamu undangan.

  2. MC tidak menasehati khusus dlm hajatan pernikahan???
    Menurut saya, poin ini perlu ditambahkan pengecualiannya, misalnya menyampaikan kutipan yg mungkin mengandung nasehat seperti goet atau ayat suci 👍👍👍

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *