Apapun Makanan dan Minumannya, Lauknya Tetap Tembang Borong

1

Loading


Kini semua orang ingin menunjukan apa yang menjadi kekhasan dari daerahnya masing-masing. Dengan cara seperti itulah mereka mempromosikan daerahnya. Sebagai contoh, Labuan Bajo dikenal di kalangan ibu-ibu karena memiliki ikang cara, di Ruteng ada kompiang Tarzan, di Reo ada bawang dan di sini ada aku yang setia menunggumu.

Kali ini saya akan menyajikan apa yang menjadi kekhasan dari tempat asal saya, kota Borong. Meski belum kota-kota amat sih, tapi saya pede sha untuk menyebut Borong sebagai kota.

Borong terkenal dengan salah satu jenis ikan yang enak dan gurih. Orang Borong menyebutnya tembang borong. Yang pasti bukan tembang kenangan, saudara. Kalau tembang yang itu hanya membuat kamu larut hingga terbuai sebab sampai sekarang belum move on sama sekali. Eh, omong apa sih? Barangkali karena saya menghirup aroma tembang borong dari tetangga kos sehingga pikiran pun tak karuan. Jadi begini, saya berpikir kamu juga perlu tahu tentang tembang borong.

Tembang borong adalah salah satu jenis ikan yang hidup di perairan Borong. Tembang borong memiliki kekhasan tersendiri dari ikan-ikan lainnya. Bukan hanya soal bentuknya yang mungil nyaris tak bersisik tetapi soal rasa yang menambah nafsu makan. Tidak heran banyak anak kos di Borong yang menghabiskan beras 50 Kg dalam seminggu. Tetapi, engko tidak perlu khwatir saat kita membangun rumah tangga nanti ade nona, sebab kami memiliki area persawahan yang terbentang luas.  

Tembang borong dijadikan lauk favorit oleh orang Borong bahkan di Manggarai Raya umumnnya. Buktinya, saat beberapa waktu lalu saya ke Ruteng, suara para penjual ikan di sana tak kalah nyaringnya dengan suara anggota kor dalam menarik minat konsumen untuk membeli tembang borong. Maklum, di Ruteng tidak ada pantai, mau tangkap ikan di mana. Terpaksa ikan dipasok dari Borong, Reo dan Labuan Bajo. Tembang borong sudah pasti juga termasuk di dalamnya, kaka.

Di mata ibu-ibu, tembang borong adalah salah satu jenis lauk utama dalam meluluhkan hati sang suami.  Saat suami kelelahan dan lapar usai seharian banting tulang mencari sesuap nasi, tembang borong bisa dijadikan sebagai penawarnya untuk membunuh rasa lapar dari sang suami. Dijamin, kenyang seketika. Mencium aromanya saja sudah terasa kenyang. Belum lagi jika diraciki senyum manis sang istri. Walah, perut pasti terisi seketika, iya to?

Lain halnya lagi jika sang istri tengah berbadan dua dan sialnya ia mengidam untuk makan tembang borong. Saya tidak habis pikir, jika mereka bukan warga Borong, sebut saja Labuan Bajo atau Ruteng. Maka, yang terjadi demi nyai dan si buah hati terpaksa harus ke Borong untuk mendapatkan tembang borong. Sehingga tidak heran ketika sang istri melahirkan, anaknya cantik-cantik, ganteng-ganteng, cerdas, cinta tanah air, dan jomblo berkepanjangan tentunya. 

Tembang borong kerap kali dijadikan tolakan saat sedang minum sopi. Soal bagaimana mengolahnya, yang pasti tidak membutuhkan banyak bumbu. Tanpa racikan bumbu sekalipun tembang borong tetap terasa enak dan gurih.

Sampai sekarang saya belum menemukan kata yang tepat untuk menjelaskan rasa dari tembang borong. Ketika suatu saat kalian berkunjung ke Borong, saya pastikan rasa gurih dari tembang borong membuatmu terpikat dan lupa namamu sendiri diri.

Tetapi saya titip pesan satu sa, jangan baper ketika melihat anak Borong yang cantik dan ganteng. Sebab tujuanmu bukan untuk mencari kekasih, tetapi membeli tembang borong. Akhirnya, buktikan jika kamu sayang keluargamu, sayang masa depan anak-anakmu dengan mengonsumsi tembang borong. Dengan demikian, kamu dan keluargamu tetap sehat, cerdas dan rajin menabung.

Penulis: Doni Jematu|Tua Panga

1 thought on “Apapun Makanan dan Minumannya, Lauknya Tetap Tembang Borong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *