Betrand Peto VS Makarius Arus

Loading


Beberapa hari terakhir linimasa facebook saya dipenuhi postingan tentang Betrand Peto, Ruben Onsu dan Sarwendah, bunda kita semua yang cantiknya membikin klepek-klepek itu.

Memang betul kata pepatah “rezeki elang tak akan dapat dimakan musang.” Padahal di Indonesia jenis suara seperti yang dimiliki Betrand Peto banyak juga dimiliki anak-anak seumuran. Bahkan kalau kita menonton The Voice Kids Indonesia, ada banyak tuh kualitas suara yang levelnya berada di atas suara Betrand.

Tapi balik lagi, apa yang sudah menjadi rezeki Betrand tidak bisa didapatkan oleh Daniel, Klandus atau Maksimus. Rezeki, sudah ada porsi masing-masing dari Tuhan.  

Melihat postingan teman-teman di fesbuk kadang saya merinding, kadang ngakak, kadang juga muak. Postingan  fesbuk ini patut ditolerir sebagai bentuk ekspresi kepada Betrand, si anak kecil yang sukses mengharumkan nama Manggarai, Flores bahkan NTT.

Di tengah banyaknya  postingan tentang Betrand Peto, satu yang menarik untuk ditertawakan rame-rame yakni sebuah video bapak-bapak yang berteriak histeris memanggil nama Sarwendah, kurang lebih teriaknya begini; %$@#@#@#<, Sarwendah neka dopo no’o kaut lhau dian, cai lau kole. Sarwendah, nia hau. Hahahahaha lucu. Teriakan bapak-bapak yang entah siapa namanya ini disusul riuh tawa orang-orang di sekitarnya.

Sebagai warga Manggarai, sudah semestinya kita membanggakan Betrand, kalau tidak berlebihan, dia adalah artis pertama Manggarai yang single perdananya langsung melejit ke level nasional. Masih ada nama lain sih sebenarnya yang sudah terkenal lebih dulu di seantero Indonesia, sebut saja Ivan Nestroman, Lipooz, Gazpar Araja dan Illo Djeer. Tetapi fenomena Betrand ini lain dari pada yang lain. Entahlah, mungkin Tuhan sudah mengaturnya demikian.

Sebagai warga Manggarai, kita boleh bahkan wajib membanggakan kesuksesan Betrand Peto tetapi kita jangan melupakan Felix Edon sang musisi legend Manggarai pencipta lagu Anak Diong.  Walaupun awalnya Betrand terkenal gara-gara mengcover lagu Ayah, milik Ebiet G. Ade tetapi di pelbagai kesempatan, Betrand juga menyanyikan lagu Anak Diong, bahkan saat live di salah satu stasiun tivi nasional.

Sebagai warga Manggarai, tentu kita akan lebih merasakan kedekatan emosional saat Betrand menyanyikan lagu Anak Diong ketimbang lagu Ayah. Saat mendengar lagu Anak Diong, kita seolah diajak untuk merasakan kisah pilu Betrand Peto. Bahkan kemarin, saat Betrand dan saudarinya menyanyikan lagu ini, tanpa sadar air mata saya menetes membasahi pipi. Di youtube, lagu Anak Diong yang dinyanyikan Betrand sudah ditonton 1 juta kali dengan 2,4 ribu komentar. Sebuah pencapaian yang luar biasa sebagai sebuah lagu daerah, tentunya.

Lalu apa kaitannya dengan Makarius Arus?

Selain rezeki sudah ada porsinya masing-masing, kesuksesan Betrand Peto ini tentu tidak terlepas dari yang namanya media sosial. Media sosial membuka kesempatan kepada siapa saja untuk bisa terkenal dan sukses. Dengan media sosial kesempatan terbagi menjadi semakin adil kepada siapa pun dan dari mana saja. Mau dari Mauponggo, Ketapang, Jakarta atau Banyuwangi semua punya kesempatan. Tentunya dengan  jaringan dan kuota internet yang stabil sih, kalau susah sinyal, percuma!

Seandainya almarhum Makarius Arus hidup di zaman sekarang, bisa saja beliau terkenal lebih dulu dari Betrand Peto. Suara dan lagu beliau sangat bagus. Hanya saja, akses media sosial pada masa itu sangat terbatas sehingga peluang untuk dikenal sampai Ibu Kota sangat sedikit. Coba waktu itu internet kencang dan beliau memiliki akun media sosial seperti fesbuk, siapa tahu Om Iwan Fals atau Ahmad Dhani menawarkan beliau masuk dapur rekaman ternama di Ibu Kota.

Sekarang, dengan bantuan internet dan media sosial, penyanyi dan lagu yang bagus mendapat kesempatan yang sama untuk bersaing. Hal yang patut saya sesal dan banggakan, tentunya. Sesal karena saat Makarius Arus masih hidup dan berkarya, kemajuan internet berjalan sangat lamban sehingga lagu-lagunya tidak sampai ke telinga artis di Ibu Kota. Bangga karena, selain Betrand Peto yang sudah terkenal itu, kita juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seperti Betrand Peto atau bahkan melebihi apa yang sudah menjadi rezeki Betrand Beto.

Antara Betrand Peto dan Makarius Arus, keduanya adalah orang Manggarai yang hebat. Salut untuk suara melengkingmu Betrand dan tetap hidup karya-karyamu amang Makarius Arus. Betrand Peto VS Makarius Arus, hasil, seri.

Penulis : Popind Davianus|Tuagolo|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *