Bulan Kemerdekaan; Usman Alis VS Everybody

7

Sumber foto: Dokumentasi pribadi penulis

Loading


Itok Aman|Redaksi

Kang Usman Alis bikin ramai sekali akhir-akhir ini. Bukan di tempat lain, hanya ada satu tempat yang bikin Kang Usman fokus membeberkan pendapatnya di salah satu group facebook. Sebut saja nama group itu Demokrasi Manggarai Timur. Dari sekian group, hanya itu saja yang dipilih Kang Usman. The one and only.

Menjadi sebuah hiburan jenis baru dengan kehadiran Kang Usman di group Demokrasi Manggarai Timur. Tentu hiburan untuk anggota group. Saya mengapresiasi Kang Usman bukan karena unggahannya, tetapi keberaniannya mengunggah hal-hal yang memantik sifat terselubung manusia sebagai pencemooh dan penertawa kebodohan orang lain. Bagai membangunkan harimau yang sedang tidur, anggota group ramai membully Kang Usman Alis di kolom komentar. Batin saya yang lemah gemulai ini tak kuasa membaca semua komentar, namun keberanian dan waktu luang Kang Usman yang saya apresiasi — nyaris semua komentar dibalasnya satu per satu. Bahkan diladeninya dengan berani dan kuat versinya sendiri.

Apa tujuan Kang Usman? Apa yang membuat Kang Usman ramai dibully? Apa yang melatar-belakangi Kang Usman rajin mengunggah di group facebook yang satu ini? Nama group saja jelas-jelas Demokrasi Manggarai Timur, kata “demokrasi” dalam nama group yang membuat Kang Usman merasa bebas berpendapat. Bebas berbicara. Apa yang Kang Usman Alis bicarakan? Beliau mengkritisi kebijakan pemerintah yang menurut Kang Usman tidak benar-benar bijak. Dari pemerataan pembangunan, bencana alam, bencana pikiran, dan kekurangan pembangunan di mata Kang Usman, itu yang ia bicarakan.

Ia mengatakan statusnya itu ialah kritikan, namun jika ditelaah, setiap kalimatnya tidak mengandung kritikan malah mengandung umpan yang membuat netizen membully-nya balik. Ini adalah hiburan. Sungguh-sungguh hiburan. Walau saya merasa berdosa membaca setiap komentar yang menghinanya terang-terangan.

Selain menasihati, langkah buruk yang ampuh untuk menghentikan Kang Usman hanya satu dan sederhana; tak henti-henti mengomentari unggahannya dengan cacian dan hinaan. Ini langkah buruk, namun jika dilihat, mental Kang Usman Alis sangat tangguh. Seperti seorang petarung yang belajar ilmu kebal dari berbagai perguruan. Nyaris tak satu pun hinaan pada Kang Usman yang mampu memadamkan api semangat beliau mengunggah kekonyolannya.

Akan tetapi, seperti sebongkah batu yang dipecahkan, bukan karena pukulan terakhir namun kekuatan setiap pukulanlah yang membuatnya hancur remuk berkeping-keping. Begitulah cara untuk menghancurkan tembok pertahanan batin dan keras kepala Kang Usman; netizen hantam terus. Bentur terus. Bentur, bentur, bentur sampai Kang Usman terbentuk jadi manusia yang sadar bahwa kekonyolannya selama ini adalah cara yang sengaja atau tanpa sengaja dibuatnya untuk memalukan dirinya sendiri.

Pada hakekatnya, pada bulan kemerdekaan ini Kang Usman memaknai kemerdekaan dengan kebebasan berbicara, kebebasan berpendapat. Kang Usman paham baik bahwa merdeka bukan hanya tentang bebas dari penjajahan, tetapi membebaskan diri dari jajahan pikiran sendiri yang dihantui rasa ragu ataupun takut.

Kemerdekaan bagi setiap orang ialah kebebasan yang kontekstuasl. Seperti Kang Usman yang hadir di tengah-tengah kita, dengan makna kemerdekaan dalam konteksnya sendiri. Bebas mengkritik, ataupun menyampaikan pendapat yang menurut Kang Usman adalah kritikan hanya saja karena redaksi kalimat yang ditulis Kang Usman malah seperti menepuk air di dulang dan keciprat muka sendiri. Kang Usman sosok yang adil, yang membiarkan siapa saja berkomentar dengan bebas, dengan makna kemerdekaan dari masing-masing orang yang mengomentari pendapatnya itu.

Jangankan Anda, saya juga bertanya-tanya; siapa si Usman Alis? Jawab saja dia sebagai netizen pendatang baru dengan gayanya sendiri yang khas dan berkarakter unik di dunia maya, dunia tipu-tipu, dan dunia yang aduhai anjay-nya.

Dari semuanya itu, saya mengajak ente-ente pada untuk menerka-nerka sosok Kang Usman Alis ini. Saya sedikit yakin bahwa beliau adalah sosok yang humoris, punya potensi melawak. Sebab pelawak adalah manusia yang bebas untuk menciptakan lelucon, ada yang cerdas mengolah logika dan kekeliruan seperti dalam term kelirumologi sehingga menyentil saraf berpikir orang lain dan logikanya terganggu sehingga bisa menciptakan tawa, ada yang cerdas tapi bertingkah pura-pura bodoh dan gila untuk mencapai satu tujian yang disebut lucu, ada juga yang pure karena lugu dan bodoh yang yakin bahwa apa yang dilakukannya sudah sangat tepat dan benar namun ternyata dalam pandangan banyak orang itu adalah yang sangat konyol dan keliru sehingga mampu menciptakan tawa.

Sampai di sini saya masih tetap yakin bahwa Kang Usman Alis adalah sosok humoris dengan versinya, juga sosok humoris yang entah menurut kalian, ia menciptakan lelucon dalam opsi yang mana. Atau juga bisa juga Kang Usman layak jadi konten kreator dengan kepolosannya. Sebab Kang Usman berpotensi memantik perhatian banyak orang. Bahkan kang Usman (mungkin) sosok cerdas yang bersembunyi di balik akun palsu. Tapi untuk apa bersembunyi di balik akun palsu? Begitulah manusia yang terjebak jadi netizen, kadang menunjukkan keasliannya di balik akun palsu, juga menunjukkan kepalsuannya di depan akun asli. Ugh…!!!

Kang Usman Alis bikin saya menerka-nerka terlalu banyak dan berlebihan. Mungkin juga setelah membaca tulisan ini, Kang Usman Alis akan merasa dirinya sukses memancing saya menulis panjang lebar. Dan, itulah potensi yang dimiliki Kang Usman yang saya akui. Membuat saya komentar enggan abai tak mau.

Singkat kata; tetap semangat Kang Usman. Sebab ribuan anggota group merasa terhibur mencaci maki Kang Usman di setiap unggahan yang, kalau Kang Usman tidak henti-hentinya menampilkan kekonyolan serupa. Semangat, Kang Usman!

7 thoughts on “Bulan Kemerdekaan; Usman Alis VS Everybody

  1. Mantap tulisannya kka…
    Saya suka baca kaka punya tulisan di tabeite.com
    Terimakasi banyak dan salam literasi kaka🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *