Cie Ada yang Lulus Ujian Nasional Jalur Virus Corona
Popind Davianus|Tuagolo
Jokes lulus ujian versi jalur virus corona ini saya peroleh dari instagram dan media sosial yang lainnya lagi. Awalnya saya protes keras kepada siapa saja yang suka membuat pandemi covid-19 menjadi bahan candaan. Di tengah bencana dunia yang menewaskan ribuan jiwa, jokes yang berseliweran di media sosial seperti itu adalah bentuk hilangnya rasa kemanusiaan. Begitu yang saya pikirkan awal-awal.
Pemikiran yang melekat di otak saya itu semakin ke sini pun semakin longgar. Kita harus bisa menerima kenyataan bahwa covid-19 memang mematikan dan itu fakta. Banyak nyawa yang hilang, ekomi lumpuh dan temu kangen yang gagal dilaksanakan merupakan buah dari kelengahan kita bersama. Jika waktu itu, saat kota Wuhan sudah terpapar virus corona-kita tidak meremehkannya, tentu saja ceritanya berbeda. Mungkin di Indonesia tidak ada ribuan nyawa yang malayang, tidak ada perantau yang menjadi pengungsi di kampungnya sendiri dan dampak yang lainnya yang kita peroleh dari pandemi bangsat ini.
Kelonggaran cara berpikir yang saya maksud dari narasi yang dibangun di atas adalah, pandemi ini menimbulkan banyak kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk ketakutan. Saat ini banyak hal yang membuat kita takut. Selain kematian, ketakutan itu kadang mucul dari dunia jurnalistik yang menghasilkan berita yang tidak akurat dan tidak seimbang.
Ada sebuah berita yang saya baca yang mana wartawan menyimpulkan sendiri kematian seorang pasien di sebuah rumah sakit karena positif korona virus. Ternyata beberapa jam kemudian pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa pasien tersebut adalah PDP bukan positif virus korona seperti yang si wartawan terangkan dalam berita. Selain itu, media kita lebih sering menyajikan berita tentang jumlah pasien yang meninggal akibat korona virus dan jarang melakukan liputan khusus seputar pasien yang sembuh, yang harusnya memberi dampak pada kelegahan publik.
Hal-hal seperti ini yang justru menambah ketakutan kita semua, oleh sebab itu lah saya semakin terbuka untuk menerima jokes seputar korona virus. Bagi saya, jokes ini bagus untuk mengurangi ketakutan. Catatannya kita harus tetap waspada!!
Jokes terbaik dari korona virus (dengan tujuan mengurangi ketakutan tadi) adalah “lulus ujian lewat jalur virus korona”.
Wacana KEMENDIKBUD untuk membatalkan UNBK tahun ini adalah hadiah terindah untuk adik-adik saya yang kerjaannya rebahan dan malas-malasan di rumah.
Mereka tidak perlu melalui momen dag dig dug gemetaran saat kabar kelulusan. Pun orang tua tidak lagi direpotkan untuk menemani anak mereka mendengar kabar kelulusan di sekolah masing-masing.
Kabar yang lebih baik lagi, lenyap lah sudah balap liar sebagai bentuk selebrasi adik-adik kita ini. Juga tidak ada acara piloks-piloksan baju yang hanya menguntungkan kaum adam saat memiloks pada baju bagian depan kauh hawa.
Saat yang lulus ujian nasional jalur corona virus diuntungkan, saya malah sebaliknya. Saya merasa rugi sebab wisuda saya juga sepertinya ditiadakan karena pandemi cukara’a ini. Kasian momen foto-foto bareng pacar yang sepertinya akan lenyap dari dinding rumah kami.
Selamat kepada saya, wisudawan jalur corona virus.