Curhat; Saya Ternyata Pacar Fiktif Priska

Loading


Hallo, saya Rio, putra asli Manggarai. Apa saya boleh mulai curhat sekarang?

Begini Minn. Saya punya pacar, sebut saja namanya Priska. Priska adalah gadis Batak. Saya dan Priska mulai jatuh cinta di tanah perantauan, tepatnya di Kalimantan. Berawal dari asrama tempat kami tinggal. Kami saling sapa, sering jalan-jalan berdua, bahkan saya rela antar-jemput Priska ke tempat kerja.

Atas perhatian yang saya berikan, Priska mulai jatuh cinta pada saya. Sedang saya, jauh sebelum menunjukan sikap perhatian, benih-benih cinta kepadanya sudah mulai tumbuh. Entah, Priska memberi kenyamanan tersendiri di mata saya, lalu turun ke hati.

Selama kurang lebih 6 bulan kami pacaran, Priska seperti sangat nyaman dan begitu perhatian. Setiap kali saya berkumpul bersama teman-teman untuk meneguk Arak atau Orangtua, selalu saja Priska melarang. Begitu pula kalau saya mendekati kelompok penjudi, Priska selalu lebih dulu mencegat. Atas perhatian yang ditunjukannya, saya sudah mengambil keputusan menikahinya.

Tapi Minn. Belakangan baru saya tahu, ternyata saya hanya dijadikan pelarian sementara bagi Priska. Saat Priska dan pacarnya cek-cok alias bermasalah, Priska menjadikan saya pacar agar pacarnya cemburu. Pantasan. Saat memasuki bulan keempat kami pacaran, Priska menunjukan sikap yang tidak biasanya, saat saya tanya kenapa demikian, jawabnya, karena tanta saya tidak merestui hubungan saya dengannya. Awalnya saya terima saja. iya betul, memang tanta saya tidak suka dengan Priska. Tetapi saya beberapa kali mencoba meyakinkan Priska, bahwa kami makan dan hidup tidak dari tanta saya melainkan berjuang sendiri. Tetapi Priska tetap saja tidak mengubah sikapnya.

Minn, yang membuat saya sakit hati, ternyata dia yang sudah pacaran selama dua tahun dengan Priska adalah teman saya. Mereka sesama Sumatera. Sekarang saya dilema antara meminta maaf kepada teman saya atau membencinya, sama seperti saya membenci Prska, secara saya dan teman saya tadi sama-sama menjadi sopir di salah satu perusahaan sawit di Kalimantan.

Hallo Rio, saya Popind, Tuagolo Tabeite.

Pertama, hormat untuk Rio yang sudah mau curhat ke tabeite. Kedua, saya hampir saja meneteskan air mata membaca curhatan Rio. Saya sepakat bahwa Priska terlalu berlebihan. Ada sebuah guyonan di Instagram yang masih saya ingat, bunyinya begini; kalau mau membunuh laki-laki tanpa meninggalkan jejak, caranya gampang, kasih dia perhatian, bikin dia jatuh cinta lalu ditinggal. Priska sebenarnya sedang mempraktikan guyonan ini sambil membuat pacar aslinya cemburu dengan hubungan fiktif kalian. Saya berharap Rio segera melupakan Priska dan perlakuannya kepada Rio. Rio jangan sampai depresi apalagi sampai bunuh diri. Umur Rio masih panjang dan perempuan di luar sana masih banyak, melupakan Priska dan perbuatannya adalah cara terbaik menikamati masa muda. Karena begini Rio, hanya laki-laki lemah yang suka mengenag perempuan yang mengecewakan.

Rio jangan merasa tidak enak dengan temannya Rio, pacarnya Priska itu. Coba dekati dia, bicarakan apa yang sebenarnya terjadi. Bukan kah semua hal itu akan baik-baik saja jika dibicarkan dengan baik-baik? Yang penting sebelumnya Rio kan tidak tahu bahwa pacarnya Priska adalah temannya Rio, poin pentingnya itu. Rio tidak usah membencinya. Ingat, teman itu abadi, pacar itu sementara!! Kalau Rio masih mau membenci Priska, silahkan, tapi jangan lama-lama. Segera runtuhkan perasaan megah terhadap Priska, bangun perasaan yang baru dengan perempuan lain. Itu saja ya Rio. Ingat, jangan pernah membenci orang lain. Benci sih bisa ditolerir, tapi jangan lama-lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *