Jangkar FC Lolos 16 Besar OMK Cup II Lengko Elar: Hasil tak Berkhianat pada Usaha

0

Tim Jangkar FC dalam laga di OMK CUP II Lengko Elar (foto; dok. pribadi)

Loading


Krisan Roman II Pemimpin Redaksi

Turnamen sepak bola OMK Cup II Paroki St. Yohanes Pemandi Lengko Elar memasuki pekan ketiga. Ada 43 tim yang terbagi dalam 8 grup telah selesai berlaga merebut tiket enam belas besar. Kini hanya tersisa 16 klub tangguh yang siap bertanding demi menjaga asa tampil di perempat final.

Slot putaran enam belas besar OMK Cup II Lengko Elar kali ini dikunci oleh klub-klub dengan nama besar yang sudah tak asing bagi para pecinta sepak bola di seantero Elar Raya. Beberapa diantaranya adalah tim favorit juara pada turnamen yang diselenggarakan oleh Orang Muda Katolik Paroki St. Yohanes Pemandi Lengko Elar kali ini.

Sebut saja Abeltabe FC, utusan dari daerah pegunungan Wae Lokom, Kecamatan Elar, yang merupakan first runner up Remas Cup I Lengko Elar 2022. Persikota, tim langganan juara, raksasa ibukota Kecamatan Elar yang tahun kemarin bertengger di posisi ketiga alias second runner up Remas Cup I Lengko Elar. PS OMK Watunggong, tim tangguh dari pusat Kecamatan Congkar yang diisi oleh para pemain muda berbakat, dan Mitra Muda FC, tim pujaan para penonton, gabungan pemain muda dengan bakat luar biasa dari Elar, Congkar dan Sambi Rampas.

Ada belasan tim dengan penampilan super bagus yang berhasil lolos ke putaran enam belas besar, namun yang paling mencuri perhatian penonton dan para penikmat sepakbola di seputaran Lapangan St. Yohanes Pemandi Lengko Elar adalah lolosnya anak-anak Jangkar FC ke putaran ini.

Bagaimana tidak, penampilan Jangkar FC pada turnamen Remas Cup di tahun sebelumnya sangat menyedihkan. Mereka bahkan tidak mampu berbuat banyak. Menelan empat kekalahan dari total empat laga yang dimainkan, dibobol 13 gol dan hanya mampu tiga kali merobek jaring gawang lawan, itu pun satu dari tiga gol tersebut hasil aksi bunuh diri penjaga gawang lawan, akhirnya Jangkar FC tanpa perolehan poin dan gugur dengan posisi paling buntut di grup.

Hal tersebut dinilai wajar, mengingat tahun lalu Jangkar FC hanyalah klub baru yang diperkuat oleh para remaja yang sebagian besar masih berstatus sebagai pelajar SMP.

Namun sepertinya komitmen untuk berproses sudah ada dalam proyek jangka panjang Jangkar FC sejak pertama kali dibentuk. Mengutip tulisan di dinding facebook salah satu official team Jangkar FC tahun lalu, “Jangkar, tim kecil nan imut ini adalah buah dari persahabatan para remaja di pusat Kecamatan Elar. Anak-anak yang terpisah karena pendidikan, kembali ke Elar dalam agenda liburan dan sepakat membikin suatu tim sepak bola yang oleh mereka sendiri dinamai Jangkar FC. Penamaan Jangkar diyakini sebagai simbol keberanian, keteguhan, persatuan dan kekuatan. Seperti jangkar yang selalu menjaga kapal, sekuat apa pun badai yang datang persahabatan mereka tak tergoyahkan, mereka memiliki Jangkar dan mereka sendiri adalah Jangkar.

Remas Cup I Lengko Elar adalah turnamen perdana bagi Jangkar FC. Sejauh ini, tim yang didominasi oleh remaja usia SMP ini belum merasakan seri, belum pernah menang dan selalu kalah. Tepat sesuai tujuan mereka ikut turnamen untuk mendapatkan proses. Menang atau kalah bukanlah target anak-anak Jangkar tahun ini. Mereka percaya, bagaimanapun keadaan arus di lautan, Jangkar tetaplah Jangkar; selalu gagah, tak tergoyahkan. Menang atau kalah adalah hal yang lumrah, tapi proses ialah tuan atas segala hal. Pengalaman adalah guru paling baik.

RASI SILAKA, MALA!”

Lolos ke Enam Belas Besar

Tergabung dalam grup neraka bersama PS OMK Watunggong, SamPAN FC, Laskar FC dan Fraternity, tim para remaja Lengko Elar tersebut berhasil keluar sebagai runner up grup dengan koleksi tujuh poin, di bawah PS OMK Watunggong yang menang sempurna dan mengemas dua belas poin.

Jangkar FC pada pertandingan pertama mampu menahan imbang Laskar FC dengan skor akhir 0-0. Jual beli serangan terjadi sejak awal laga. Beberapa tembakan anak-anak Laskar berhasil dipatahkan kiper Glenn Ramang, putra kandung Max Ramang, penjaga gawang veteran klub tua Rajawali FC, di bawah mistar gawang Jangkar. Pun percobaan pasukan Jangkar lebih banyak ditepis penjaga gawang Laskar.

Di pertandingan kedua, klub yang tahun ini genap berusia satu tahun tersebut berhasil menang dua gol tanpa balas atas SamPAN FC lewat sundulan akurat Fikar Pratama dan gol gelandang serang Karan Nesta setelah aksi solo run yang tak terkejar pemain belakang SamPAN.

Setelah dipaksa mengakui keperkasaan PS OMK Watunggong di pertandingan ketiga dengan kemasukan 4 gol tanpa balas, tim asuhan Dede Sulaiman tersebut mencukur habis tim tangguh Fraternity di laga terkahir penyisihan grup dengan pesta 5 gol tanpa balas. Pertahanan kokoh Farel Dharmansur CS di lini belakang terlihat begitu serasi dengan lini tengah pimpinan Karan Nesta yang begitu solid. Tak ayal jika Dayat Syukur mampu mencetak hattrick kemudian ditambah 2 gol lain yang dilesatkan Rofin Riberu dan Ridho Riberu di akhir laga.

Jangkar menang telak. Tujuh poin berhasil dibungkus sebagai bekal menuju putaran enam belas besar. Jauh di balik itu, ada harapan besar sepak bola Lengko Elar yang lebih baik di pundak para remaja yang kini tengah duduk di bangku SMA.

Jangkar FC tahun ini adalah bukti nyata bahwa hasil tak pernah berkhianat terhadap setiap proses yang dilalui dengan usaha dan niat yang utuh. Jangkar yang terseok-seok tahun lalu, bisa tampil superior setelah berproses selama setahun.

Jangkar adalah kita semua yang punya niat dan upaya untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Tetap semangat Jangkar. Semoga bisa menang terus sampai akhir turnamen. Doa kami bersama kalian!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *