Judulnya Apa?

Saat yang lain didesak untuk kirim tulisan, eh Tuagolo malah curhat.
Hallo pembaca tabeite.com yang baik hati, tidak sombong dan rajin berdoa. Sebagai Tuagolo yang lama sekali tidak menulis, baiknya saya menyapa Anda sekalian. Apa kabar? Sudah makan? Sudah sikat gigi? Sudah mandi? Tolong jangan lupa sikat gigi, supaya gigi bersih, tidak berlubang dan gigi tetap sehat. Juga jangan lupa mandi agar bau badan tidak mencolok.
Semoga Anda semua sehat-sehat saja, kalaupun sakit, sakit yang bermanfaat sedikitlah! Memang ada sakit yang bermanfaat? Ada dong. Sakit yang bermanfaat itu begini. Anda kena virus demam berdarah dan masuk rumah sakit, lalu kabar ini meraung hingga ke telinga mantan Anda. Sebagai mantan yang masih punya sisa perasaan pada Anda, dia datang ke rumah sakit menjenguk Anda. Melihat kondisi Anda yang lemah tak berdaya, tergeraklah perasaannya untuk merajut kembali hubungan dengan Anda. Begitu sakit yang bermanfat yang dimaksud.
Bahagia sekali rasanya bisa menyapa Anda sekalian. Saya tahu, kita bisa saling sapa karena Anda punya uang untuk membeli paket data dan punya sinyal untuk membaca tabeite.com. Tetapi jika Anda membaca tulisan ini di hape teman Anda, sila beli paket data di konter terdekat. Jangan bikin malu ah.
Sesungguhnya hingga detik ini saya bingung mau menulis apa, di tengah kesibukan sebagai mahasiswa yang sebentar lagi di DO, saya malu telah dipercayai sebagai Tuagolo alias pemimpin redaksi tetapi jarang menulis. Menyadari hal ini, saya kemudian bergegas ke kios, membeli kopi Luwak sachetan. Setiba di kontrakan, saya gunting permukaan bungkusan kopi tersebut, isinya saya masukan ke dalam gelas. Air yang telah saya masak, saya tuangkan ke gelas yang sama. Kemudian jadilah segelas kopi yang telah siap diseduh.
Satu gelas kopi saya rasa mampu melahirkan tulisan yang enak dibaca. Saya mulai membuka microsft word dan memulai tulisan dari huruf A. Kata yang terbentuk dari huruf A tersebut adalah Anastasia. Tidak lama, kata itu saya hapus lagi. Anastasia adalah mantan pacar saya. Untuk apa mantan dikenang? Lagian wanita di dunia ini berlimpah. Ada Moni, Aga, Solina, Kata, Helena, Rina dan Lena yang oleh musisi Manggarai nama tersebut dijadikan lagu. Siapa tahu saja mereka masih jomblo.
Belum sempat menulis satu kata, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Saya buka pintunya, yang muncul anak Pak RT. “mas iuran bulanan 40 ribu ya, bulan kemarin saya lupa tagih”. Begitu anak Pak RT bilang. Padahal, kalau dipikir-pikir, bukan salah saya kan kalau bulan lalu saya tidak bayar iuran? Kan dia yang mesti datang tagih.
Tapi sudahlah, sebagai manusia, kita-kita ini mesti menjadi orang baik, kalau sifat sudah terlanjur jelek, segera bertobat yah!!!. Kemudian saya mengeluarkan uang 50 ribu, sisa yang 10 ribunya, saya ikhlaskan untuk RT kami tercinta.
Lembaran Microsoft Word di Laptop saya masih saja kosong, sementara kopi sudah mulai dingin. Kali ini saya coba utang rokok ke kios. Sesampai di kios, pemiliknya lagi buka puasa. Saya tunggu beberapa menit sambil menjuntaikan kaki di kursi depan kios. Sebagai sesama umat beragama kita harus saling menghormati. Saat mereka buka puasa, saya tidak boleh mendesak mereka untuk segera melayani saya. Bukankah itu bagian dari toleransi?
Kemudian dengan dahi berkerut pemilik kios keluar dan memberikan saya satu bungkus rokok surya 12, di buku bon nama saya ditulis. Tenang, beberapa minggu ke depan saya dapat transferan uang.
Jika dari sekian banyak pembaca tabeite.com ada yang menganjurkan saya untuk berhenti merokok, saya pikir mustahil. Bahkan kalau disuruh memilih tetap merokok atau menikahi Raisa, saya memilih tetap merokok, lagian Raisa sudah ada yang punya.
Merokok itu sumber inspirasi bagi saya. Satu batang rokok jika dikawinkan dengan segelas kopi, buahnya adalah tulisan yang enak dibaca yang mampu membuat Anda tersenyum sambil klik tombol share di bagian bawah, baik share di FB, Google Plus, IG, dll.
Itu baru merokok sambil menulis. Kalau saya merokok sambil berdoa, saya yakin doa saya 2 kali lebih puitis dan lebih mengalir, barangkali Tuhan suka dan memaafkan dosa saya.
Saya bangga sekali, saat kopi dan rokok yang tadi saya bon di kios habis, di word sudah terkumpul 600 lebih kata, artinya saya sudah menulis panjang lebar. Jika ada ro’eng tabeite.com yang sok-sokan protes Tuagolo jarang menulis, kali ini saya persembahkan tulisan ini untuk kalian semua. Tetapi saya pusing mau masukan tulisan ini di rubrik mana dan judulnya apa.
Agar sama-sama tidak bingung, mari sudahi basa-basi ini.

Penulis : Popind|Tuagolo|
Dear tabeite.com webmaster, Your posts are always well-supported by research and data.