Perusahaan Listrik Negara, Hadiah Natal Terindah Untuk Mukun

1

Kado Natal terindah

Loading


Mitha Barung|Redaksi

Nata telah tiba. Perayaan keagamaan ini merupakan yang paling ditunggu oleh umat Kristen di seluruh dunia, tidak terkecuali oleh umat Katolik di kampung halaman saya yang sangat indah memesona ini: Mukun.

Selain sebagai perayaan memperingati kelahiran Kristus, Natal juga menjadi  kesempatan untuk kita bisa bertemu dengan anggota keluarga yang merantau atau bertempat tinggal di luar daerah. Pasalnya, di hari raya seperti itu, mereka akan pulang kembali dan merayakan Natal bersama keluarga. Natal juga menjadi moment untuk kita bisa menikmati berbagai jenis kue sepuasnya. Apalagi untuk saya yang menjadikan makan sebagai hobi nomor satu. Baik dari jenis kue basah, kue lembab, bahkan sampai berbagai jenis kue kering. Intinya semua jenis kue yang halal untuk engkau tampung di lambung kecil.

Bukan hanya itu, perayaan Natal juga menjadi ajang untuk engkau bisa pamer sepatu baru, baju baru, tas baru, anting baru, lipstik baru, bedak baru, rambut baru, dan pokoknya semua hal yang berbau masih baru.

 Entahlah! Saya agak bingung juga mengapa di setiap perayaan Natal, busana dan rambut baru menjadi hal yang paling diutamakan untuk dipersiapkan. Tidak terkecuali di setiap daerah yang merayakannya. Saya juga bingung, sejak kapan kebiasaan ini diciptakan. Padahal tanpa busana, sepatu, atau rambut baru pun Natal akan tetap ada. Kita akan tetap merayakan peringatan kelahiran Kristus. Tetapi sudahlah! Sebenarnya saya juga termasuk dalam barisan orang orang yang wajib menggunakan busana baru ketika Natal.  Yang terpenting, kita juga harus perlu memperbaharui hati dan jiwa kita, agar Natal yang dirayakan betul-betul kita maknai sebagaimana mestinya. Kesederhanaan merupakan salah satu makna Natal yang tak boleh tenggelam oleh penampilan yang terlihat mewah dan hedon.

Tentang Natal di kampung, ini adalah kali kedua saya merayakan Natal di Mukun setelah pulang dari tanah rantauan. Ketika perayaan Natal tiba, begitu banyak persiapan yang dilakukan oleh warga kampung, mulai dari membuat kandang natal atau pohon natal di gereja, membersihkan lingkungan sekitar gereja, membuat kandang natal dan memasang lampu warna warni di rumah masing-masing, pemasangan umbul-umbul di setiap gerbang masuk gereja, hingga membuat dan memesan berbagai jenis kue sejak jauh jauh hari. Pokoknya menjelang natal, akan ada super sibuk di setiap rumah dan gang-gang kampung.

Dibandingkan Natal tahun lalu, Natal tahun ini lebih sedikit berbeda. Meskipun wangi wangian kue dan aroma barang baru dan persiapan Natal masih tetap sama di setiap Kelompok Umat Basis.

Jika Natal tahun lalu generator masih setia menemani untuk bagian penerangan, Natal kali ini, tiang tiang dan kabel PLN berarus yang berjejer rapi dan berwibawa di pinggiran jalan dan rumah yang menjadi sumber penerang.

Puji Tuhan. Natal kiwan ghoo masuk gha PLN see beo. Ngoeng dila sampe gerak, bebas le.

Suara bising yang sering mengganggu pendengaran jika malam hari tiba, kini sudah hilang ditelan keheningan malam yang menenangkan. Tidak ada lagi batasan untuk engkau menyalakan lampu sampai jam berapa. Semua titik utama sudah aman, kecuali lampu jalan.

Hampir tujuh bulan sudah PLN  masuk Mukun. Bahagia bukan main, sumpah!

Ketika hari pertama arus dialirkan ke setiap rumah dan lampu dinyalakan, teriakan kebahagiaan berkumandang. Bertahun-tahun menunggu akhirnya tahun 2020, Mukun terjamah arus listrik negara.

Semua diberi kemudahan. Sekarang tidak perlu lagi yang namanya menyalakan generator di jam jam menjelang malam, tidak ada lagi teriak khas “ taun gha solar” dari kepala keluarga. Sekarang tinggal tekan sakelar, klik lampu nyala. Yang pentik rajin rajin cek pulsa listrik. Itu saja!

Di saat menjelang Natal begini, mama mama tidak susah lagi untuk buat kue. Tinggal beli mixer miyako di toko online, persiapkan bahan, bangun pagi langsung colok klik mixer siap digunakan.

Jika Natal tahun lalu enu-enu Mukun yang berambut rigit mau di-rebonding harus ke Borong, Ruteng, Labuan Bajo, atau bahkan sampai ke negeri antah berantah, kini cukup bekerja dari rumah. Tinggal beli makarizo yang ada di toko kemudian meminta bantuan teman lalu dimulailah proses rebonding. Yang penting proses rebonding harus dilakukan setelah mama mixer adonan kue. Jika tidak! Mau tuduh siapa jika lampu padam, mixer miyako mama ataukah rambut rigit anda yang super ganas?

Jika handphone lowbat tidak perlu tunggu malam untuk dicas, kapan saja mau dicas, tinggal cas. Setelah pulang gereja bebas cekrek-cekrek tanpa perlu berpikir hape mati.

Kali ke dua Natal di kampung, betul-betul berbeda dengan Natal tahun lalu,  bukan hanya karena dirayakan di tengah pandemi yang mengharuskan kita menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan, tetapi juga karena sekarang PLN sudah masuk di kami punya wilayah.

PLN!  Kado Natal yang terindah untuk Mukun.

Ai kota Mukun de ghami ga

1 thought on “Perusahaan Listrik Negara, Hadiah Natal Terindah Untuk Mukun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *