Potensi dan Upaya Pengembangan Tari Caci sebagai Objek Wisata Budaya

"Gipi jeper te hias wiwir. Jage jeper te hias cangkem." Sumber foto: https://1001indonesia.net/

Loading


Apri Bagung | Redaksi

Sebagai bagian dari negara Indonesia, daerah Manggarai memiliki kekhasan tersendiri. Manggarai memiliki kebudayaan tersendiri yang tentu saja tak kalah unik dan menarik dari kebudayaan daerah lain. Sebut saja tari Caci sebagai salah satu tarian khas masyarakat Manggarai. Tari Caci merupakan kekayaan budaya yang sangat berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Potensi Tari Caci

Pertanyaan besar yang kemudian muncul dengan menyebut bahwa tari Caci merupakan kekayaan budaya yang berpotensi ialah apa saja potensi tari Caci? Pertama, tari Caci sebagai produk budaya yang unik dan khas. Produk budaya yang unik dan khas berarti tidak ditemukan di beberapa wilayah atau budaya berbeda. Artinya, tari Caci hanya terdapat di daerah Manggarai dan menjadi kebudayaan orang Manggarai. Oleh karena itu, bila ingin menyaksikan tari Caci maka orang setidaknya harus mendatangi daerah Manggarai.

Kedua, pertunjukkan tari yang seru dan mengagumkan. Tari Caci tidak hanya unik dan khas tetapi juga memiliki pertunjukkan yang seru dan tentunya sangat mengagumkan. Tari Caci menyajikan pertunjukkan yang mengagumkan sebab secara bergantian para penari akan melakukan pukulan kepada penari lain dengan menggunakan cambuk. Cambukan yang berhasil mengenai tubuh lawan tak jarang meninggalkan bekas luka menganga yang terbilang cukup parah. Dengan demikian dapat dibayangkan betapa tari Caci sebenarnya merupakan pertunjukkan yang sangat mengagumkan.

Jelas bahwa tari Caci memang merupakan produk budaya yang berpotensi. Namun demikian, harus diakui, potensi tari Caci belum sepenuhnya mampu dimanfaatkan. Tak heran bila tari Caci belum sepenuhnya memengaruhi taraf hidup masyarakat. Lantas apa saja upaya yang perlu dilakukan sebagai cara untuk memanfaatkan potensi tari Caci sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat?

Sederet Upaya

Penulis akan memaparkan beberapa poin yang hemat penulis dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengembangkan tari Caci sebagai objek wisata budaya. Pertama, pemerintah daerah mesti membuat semacam portal berita atau media online yang meliput semua pertunjukan Caci yang akan dan sedang digelar.

Dalam setahun, masyarakat Manggarai pasti akan melangsungkan sekurang-kurangnya lebih dari satu kali pergelaran tari Caci. Namun demikian, pergelaran tersebut masih jarang diketahui oleh masyarakat luar sebab minimnya keberadaan media promosi atau portal berita yang memberitakan hal tersebut.

Oleh karena itu sangat diperlukan sebuah media atau portal berita sebagai sarana untuk mengekspos pergelaran tari Caci sehingga masyarakat luar akan lebih mudah mengetahui informasi terkait pergelaran tarian tersebut. Media tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk memuat berbagai ulasan menarik  tidak hanya tentang tari Caci tetapi juga tentang sekian banyak kekayaan budaya lainnya.

Kedua, pemerintah perlu mencanangkan program pergelaran tari Caci tahunan yang diselenggarakan di desa berbeda secara bergantian. Hal ini berarti akan selalu ada pergelaran tari Caci pada setiap tahunnya di desa berbeda yang menjadi bagian dari daerah Manggarai umumnya.

Pergelaran tari Caci tahunan yang diselenggarakan di desa berbeda ini bertujuan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat di desa bersangkutan. Apabila promosi gencar dilakukan, maka barang tentu pergelaran tari Caci tahunan pasti akan menarik perhatian para wisatawan.

Kehadiran para wisatawan dalam pergelaran tahunan tersebut dipastikan akan menyentil ekonomi masyarakat sehingga mengalami pertumbuhan. Masyarakat tentu saja akan memperoleh penghasilan tambahan dengan menyediakan jasa layanan penginapan, penyediaan makan minum dan segala kebutuhan para wisatawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *