Singkat Tapi Berkualitas. Kolaborasi Musisi Idola dari Flores

Popind Davianus|Tuagolo
Pandemi covid-19 memaksa kita semua untuk tetap di rumah saja dalam kurun waktu yang entah sampai kapan. Sungguh membosankan bukan?
Ada berbagai cara yang dilakukan untuk mengusir kebosanan. Youtuber biasanya membuat konten yang menarik dari rumah, pemain bola melakukan challenge lalu mengajak teman-temannya lewat media sosial.
Dan para musisi tidak mau ketinggalan, mereka biasanya menyanyikan lagu-lagu kampanye terkait covid-19 yang sungguh tidak menyenangkan ini.
Konten paling asyik dan yang paling dekat secara emosional dengan saya yang sedang berada di rumah saja, hari ini datang dari status Facebook David Kristomi. David Kristomi sang gitaris kebanggaan Flores yang juga personil Keroncong Tugu itu memosting video permainan gitarnya.
Tidak seperti biasa, dalam video tersebut David Kristomi menambahkan iringan gitar pada lagu hits milik Muka Rakat, ROMPES (Rombongan Pesta).
Lagu yang telah ditonton oleh 1,6 juta orang di channel youtube 16 Bar Indonesia itu pun terdengar seperti lebih berwarna.
Selang beberapa menit setelah David Kristomi, giliran Luis Thomas Ire yang mengisi potongan lagu ROMPES dengan permainan gitarnya yang khas. Jika sebelumnya Kristomi mengisi part dengan iringan yang sedikit longgar dan santai. Luis Thomas Ire memberi warna baru lagi pada lagu yang sama. Luis dengan skill yang ia miliki terlihat memainkan gitarnya dengan hati, part yang mereka isi pun penuh dengan suara gitar.
Saya adalah penikmat petikan gitar kedua gitaris kebanggan Flores ini. Selama menikmati petikan gitar mereka, saya merasakan ketenangan dari nada kalem dan menyentuh perasaan.
Tadi, saat menyaksikan video tersebut, terjadi sebuah kontradiksi. Dari yang awalnya kalem dan menyentuh lubuk hati karena bercampur kesedihan berubah menjadi kepala mengangguk-angguk disusul sentakan kaki, bawaannya mau goyang saja, sudah!!
Musik hip-hop milik Muka Rakat, yang berkelas itu, hanya dalam waktu sepersekian menit menjadi seperti musik milik saya. Sepersekian menit itu menjadikan musisi idola saya dari Flores bergabung dalam satu wadah yang disebut musik. Mereka boleh bermain musik hanya dari rumah mereka masing-masing, tapi kualitas yang mereka tunjukkan tidak layak dianggap remeh.
Dalam waktu sepersekian menit mereka hanya berkomunikasi lewat musik. Komunikasi yang berhasil membuat banyak orang tergeleng-geleng. Komunikasi yang menunjukkan bahwa kualitas musik dari Timur adalah yang terbaik.
Yang bikin saya berlapis-lapis bahagia adalah ketika musik hip-hop itu kemudian diisi oleh unsur musik etnik Sasando. Musik milik NTT itu dimainkan oleh Gazpar Araja.Mereka seperti sudah direstui kecocokan. Musik yang mereka sajikan ini kemudian menjadi campuran dari musik modern dan musik lokal. Video singkat yang hanya direkam hape itu membuat saya bertanya-tanya, kenapa coba musisi sekeren mereka ini kok subscribenya sedikit?
Hehehhe anggap saja pertanyaan tadi sebagai introlude. Balik ke Laptop.
Musisi NTT khususnya Flores banyak sekali yang berkelas, hanya saja sebagian dari mereka jarang mendapat kesempatan untuk diekspos media. Dari nama-nama yang saya sebut di atas adalah mereka yang pengalaman di bidang musik sudah sangat mumpuni bahkan sudah sering bermusik di luar negeri.
Saatnya kita membanggakan musisi dari Timur. Kalau selama ini yang kita kenal hanya Glen Fredly, maka mulai sekarang mari kita memperkaya referensi musik dan musisi dari Timur.
Yang saya harapkan dari tulisan ini adalah musisi dari Flores bahkan NTT, untuk menghadirkan kolaborasi yang lebih banyak lagi.
Video yang saya bahas tadi, sekalipun kita pisah-pisahkan bagiannya, kualitas musiknya tidak akan pernah berkurang sedikit pun. Lagu aslinya tetap hits, Iringan gitar Kristomi dan Luis tetap khas dan permainan Sasando Gazpar Araja tidak akan pernah terdengar fals. Semuanya orang hebat. Tetapi yang saya maksud adalah jauh lebih membanggakan jika dikemudian hari ada video dari offical resmi yang menghadirkan semua idola saya dalam satu bingkai video.
Aish, pasti pecah!!!!