Tips Bertahan Hidup Ala Anak Kos Rakat di Jawa

1

Loading


Jadi anak kos memang susah-susah senang. Susahnya bisa kapan saja namun senangnya hanya sebentar. Menjadi anak kos mandiri sih mandiri, saking mandirinya, kadang lupa kapan terakhir kali mandi pakai sabun yang dibeli sendiri. Namanya anak kos, pengeluaran mesti irit.

Yah mau bagaimana lagi, jarak antara NTT dengan Pulau Jawa kalau dilihat di Google Maps kurang lebih 1424 KM. Dengan jarak sejauh ini, sebagai mahasiswa mustahil toh kita berangkat dari rumah masing-masing. Mau Papa kita sekaya Hotman Paris pun pasti tidak akan sanggup membayar tiket pesawat yang mahalnya minta ampun. Belum lagi kalau kita menggunakan maskapai satu yang sering delay itu. Aduh, kita sampai kampus teman seangkatan sudah liburan semester.

Maka dari itu, sebagai mahasiswa yang letak rumah jauh sekali dari Pulau Jawa, mau tidak mau kita harus hidup di kos-kosan.

Namun, menjadi anak kos tidak segampang mengusir nyamuk yang hinggap di kening pacar. Menjadi anak kos berarti paham cara bertahan hidup di saat keadaan keuangan sedang tidak bersahabat alias sekarat. Nah, sebagai anak kos yang sudah melegenda, berikut tips bertahan hidup ala saya yang bisa kalian teladani.

Bertamu Ke Kos Teman yang Baru dapat Kiriman

Sebagai anak kos yang kurang ajar, ingatan kita jangan sekadar difokuskan pada pacar atau mantan pacar. Agar bisa bertahan hidup, kita wajib mengingat-ingat tanggal pengiriman uang teman-teman kita dari orangtua mereka di Kampung. Dengan begitu, ketika musim lapar itu datang, berpura-pura baiklah dengan mereka, bertamulah tanpa rasa dan urat malu. Jika disuruh masak atau bersih kos-kosan ikuti saja hingga hatinya luluh dan memberikan makanan kepada kita, temannya yang bangsat ini. Setelah itu, pamit pulang kos dengan muka sedih, lalu dari kejauhan berteriaklah seperti ini; Kae Jao, besok Jao datang main lagi ke kos le. Muahh kae Jao, lop yu pull.

Perbanyak Minum Air

Air sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa air manusia bisa mati, gaes.  Tapi tanpa nasi manusia masih bisa bertahan hidup, yah setidaknya satu sampe tiga hari lah. Nah, bagi anak kos yang uang kiriman dari orangtua tak kunjung tiba serta tong beras kosong dan nyaring bunyinya, cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah perbanyak minum air. Saat perut mulai berbunyi dan merontah karena rasa lapar, minum saja air satu hingga tiga gelas. Kalau air galon juga belum diisi karena tidak ada uang, yah minum air keran saja, di kota-kota di Jawa air kan berlimpah. Masalah setelah minum air perut kembung, kan tinggal berak. Masalah selesai, asal masih bertahan hidup toh?

Pasang Muka dengan Pemilik Kos

Menjalin hubungan intim, eh hubungan yang baik dengan pemilik kos sangat penting. Jangan sia-siakan waktu hanya sekadar berduaan dengan pacar. Kalau kita sudah berhasil menjalin hubungan yang baik dengan pemilik kos, langkah selanjutnya adalah tinggal pasang muka saat krisis keuangan itu tiba. Misal, saat kita lapar, kita berpura-pura saja mondar-mandir di depan rumah mereka, sambil pegang-pegang perut. Saat mereka melihat kita, tentu mereka paham bahwa kita sedang lapar. “Le wes mangan ta? Le gurung, ini ibu ada makanan. Masuk aja.” Nah kalau ibu kos panggil kita untuk makan di rumahnya, masuk rumahnya dengan sopan, setelah makan, minta berasnya sekilo dua kilo, pasti diberi. Asal, uang kos juga harus tepat waktu. Begitu.

Perbanyak Doa

Tips terakhir, perbanyak doa yah teman-teman. Tuhan tidak pernah menutup mata kepada anak-anakNya yang kelaparan. Siapa tahu saat kita berdoa, tiba-tiba jatuh dengan sendirinya lima bakul roti dan dua ekor ikan. Intinya, berdoa di tengah kelaparan pasti akan selalu ada jalan yang Tuhan berikan agar kita bertahan hidup.

Penulis : Popind Davianus|Tua Golo|

1 thought on “Tips Bertahan Hidup Ala Anak Kos Rakat di Jawa

Tinggalkan Balasan ke Dominic sa toretto Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *