Ute KUD; Sayur Khas Orang Mano

0

Loading


Pernah dengar tentang ute KUD? Orang Mano dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi kan? Sedangkan yang baru pertama kali mendengarnya, segera cari kamus dan cari artinya di sana. Hehe…bercanda teman-teman. Ute KUD itu bukan sesuatu yang bikin kepala kalian cenat-cenut atau bikin jantung kalian berdebar-debar, eh mirip jatuh cinta, hehe. Ute KUD adalah sayur khas orang Poco Ranaka khususnya di wilayah Mano. Penasaran? Berikut adalah fakta-fakta tentang ute KUD yang wajib kalian ketahui.

1. Bahan utamanya singkong/ubi kayu

 Bahan utama pembuatan ute KUD ini berupa daeng (singkong). Daeng bukan sembarang daeng, harus daeng mborek, yaitu jenis singkong yang kalau direbus cepat lembek dan mudah hancur. Selain daeng bisa juga ditambah sayuran hijau sesuai selera. Kalau saya sukanya dicampur dengan londek kopi tuang alias “pucuk daun kopi robusta”. Dijamin rasanya nikmat, kapan lagi kalian bisa merasakan sensasi kopi ditemani singkong hanya dalam sekali teguk. Oh ya, jangan lupa ditambahi garam, wicin (merek ajinomoto), dan sedikit bawang goreng. Sempurna! Nikmatnya mirip kecupan kekasih, sekali dicoba pengen lagi dan lagi. Nagih cuyy

2. Banyak mengandung karbohidrat

Karena bahan dasarnya ute KUD adalah singkong, sudah jelas banyak mengandung karbohidrat. Jadi, ini adalah sayur yang banyak mengandung karbohidrat. Yang sedang diet, ditunda dulu ya mencicipi ute KUD, hehe.

3. Lupa diaduk-aduk, panci jadi korban

Nah! Sekarang saya akan membocorkan suatu rahasia. Rahasia? Pasti penasaran kan?

KUD merupakan sebuah singkatan dari Kalek Ute Daeng. Kalau saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini “sayur berbahan dasar singkong yang dimasak sambil diaduk-aduk”. Mengapa harus diaduk-aduk? Yah Karena bahan dasarnya adalah singkong, maka jika tidak diaduk bisa menyebabkan panci gosong. Lupa diaduk? Bersiaplah menerima kenyataan “panci gosong dan menikmati ute KUD beraroma gosong”. Jadi, jangan lupa diaduk-aduk dengan penuh perasaan.

4. Enak dimakan pakai nasi + ikang cara

Walaupun sudah banyak mengandung karbohidrat, ute KUD ini tetap saja dimakan pakai nasi. Yah, mungkin karena faktor tuka data Manggarai, hehe. Selain nasi, jangan lupa lauknya the one and only ikang cara. Nikmatnya sampe kedok saung tilu. Ute KUD tanpa ikan cara mirip ada pacar namun malam minggu masih sendiri di rumah, hehe gersang eh garing.

Bagaimana? Sudah muncul benih-benih ketertarikan untuk mencicipi ute KUD? Lejonglah ke Mano, jika ditawari makan harus mau. Jika nantinya ketagihan, saran saya; pinanglah salah satu molas Mano, saya jamin setiap hari kelezatan ute KUD mewarnai kehidupan rumah tangga kalian.  (Tanya dulu “enu nganceng pande ute KUD?” Oh tenang..saya ahlinya nana, eh bukan tanya saya kah?)

Foto: Facebook Aryanto Camelus

Penulis: Im Kartini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *