Kaka Glenn Fredly Boleh Pergi Tetapi Karyanya Abadi

0

Loading


Apek Afres|Redaksi

Kematian tidak bisa dibantah dengan alasan apa pun. Kematian itu mutlak. Beragam cara kita lakukan untuk mengisi kesempatan hidup. Dan bila sampai waktunya, kita semua akan mati. Kita mesti dan selalu berjaga-jaga saja ee.

8 April kemarin, kabar memilukan menghiasi bumi Indonesia. Semua orang berduka cita. Sesaat semua orang  merasa tak tega, membenci kehidupan, mengapa ada kematian, mengapa dia pergi secepat ini. Ada apa gerangan? yang pasti jawaban terbesar atas kepergian Kaka Glenn ada di tangan Tuhan.

Saya kaget ketika melihat status WA, status di efbi dan beberapa media online. Kaget bukan main. Seseorang yang cukup berpengaruh dalam industri musik Indonesia telah pamit meninggalkan semua orang.

Dia pamit dengan caranya sendiri, dengan cara yang luar biasa. Glenn Fredly. Siapa yang tidak tahu? Atau mungkin ada yang sebatas mengetahui karya-karyanya saja tapi pengetahuan tentang karir musik Glenn Fredly terbatas. Oleh sebab itu saya ingin mengutip Wikipedia seputar karir bermusiknya.

Glenn Fredly mengawali kariernya saat dia menjadi vokalis “Funk Section”. Pada tahun 1995 (setahun setelah ia lulus SMA pada tahun 1994) Funk Section meluncurkan sebuah album eksklusif yang dikemas secara apik. Tiga tahun kemudian, Glenn bernyanyi solo dan meluncurkan sebuah album yang bertajuk GLENN dengan bermodalkan 8 buah lagu. Dalam album ini terdapat 3 buah lagu yang sering dinyanyikan Glenn yaitu “Kau” dan “Cukup Sudah” serta “MOBIL MAMA” yang menjadi hits di Malaysia.

Album kedua diluncurkan pada tahun 2000 dengan judul “Kembali”. Dalam album ini terdapat beberapa hits seperti “Salam Bagi Sahabat” dan “Kasih Putih”. Seperti album perdananya, album ini masih bernaung di bawah Sony Music Indonesia dengan produser Aminoto Kosin. Album ini pun bernasib sama seperti album sebelumnya, meskipun cukup dikenal, namun kedua album Glenn ini belum memenuhi keinginan mayor label baik itu dari segi popularitas maupun penjualan.

Dengan keraguan besar dari pihak label, Glenn yang beragama Kristen ini meluncurkan album ketiganya bertajuk “Selamat Pagi Dunia!” (2003). Tak disangka banyak hits yang muncul dari album ini. Hits yang paling mengguncang Indonesia adalah lagu “Januari”. Keberhasilan album ini membuat pihak Sony Music Indonesia membuat album repackage tahun 2004, dikemas dengan bonus VCD karaoke dan Unplugged Live Performance.

Tahun 2005 Glenn ditawari untuk membuat satu buah album sebagai soundtrack dari film baru Cinta Silver. Satu tahun kemudian Glenn mengeluarkan album lagi sebagai penghargaan dan rasa hormatnya kepada musisi-musisi terdahulu, bertajuk Aku & Wanita.

Pada tahun yang sama Glenn meluncurkan album ketujuh dengan judul “Terang”. Kemasan suguhan terbaru dari Glenn ini adalah album yang bernuansa Natal dikarenakan berbarengan dengan Natal 2006. Tahun 2007 Glenn kembali mengeluarkan album tergressnya. Bertajuk HAPPY SUNDAY. Album ini diklaim sebagai wahana dalam memancarkan spirit baru memandang kehidupan secara global melalui media musik.

Pada Anugerah Musik Indonesia 2001, Glenn meraih penghargaan dalam kategori lagu terbaik dan penyanyi pria terbaik kategori musik R&B.

Glenn kemudian menikah dengan penyanyi Dewi Sandra pada tanggal 3 April 2006. Glenn juga perduli terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikannya saat berpartisipasi dalam konser amal bertajuk ‘Soul For Indonesian Earth’, sebagai penghargaan akan bumi, pada tanggal 7 Juli 2007.

Pada tahun 2004, Glenn ikut serta dalam album milik Erwin Gutawa bertajuk “Salute to Koes Plus/Bersaudara”. Dia menyanyikan dua lagu dalam album tersebut.

Glenn menjadi pembimbing bagi grup vokal Pasto dalam sebuah acara pencarian bakat di Trans TV. Pasto memenangi kontes tersebut.

Pada awal tahun 2005, Glenn menciptakan lagu “Kita untuk Mereka”, yang didedikasikan untuk korban Tsunami di Aceh. Lagu tersebut dinyanyikan oleh kelompok bernama “Indonesian Voices”, terdiri dari penyanyi-penyanyi Indonesia, termasuk almarhum Gito Rollies, Harvey Malaiholo, Rio Febrian, Duta Sheila on 7, Fadly Padi, Kikan Cokelat, Ahhmad Albar, Vina Panduwinata, Baim, Delon, Tia AFI, Ruth Sahanaya, Syahrani, Ubiet, dan lain-lain.

Bersama dengan Indonesian Voices, Glenn ikut menyanyikan lagu “Rumah Kita” dalam album “Tribute untuk Ian Antono”.

Diakhir tahun 2011, Glenn berkolaborasi dengan Ras Muhamad membuat sebuah lagu berjudul “Tanah Perjanjian”, lagu ini bercerita tentang keprihatinannya terhadap permasalahan di Papua. Dan lagu ini dibagikan secara gratis melalui situs resmi Rolling Stone Indonesia.

Berbarengan dengan dibentuknya sebuah trio di tahun 2011 bersama Sandy Sondhoro dan Tompi membuat “Trio Lestari” , Glenn pun ikut berperan sebagai Aktor antagonis dalam sebuah film kontroversial yang berjudul Tanda Tanya di bawah rumah produksi sutradara Hanung Bramantyo.

Pada tanggal 2 September 2012, Glenn menyuguhkan konser CINTA BETA dalam rangka merayakan 17 tahun karier nya dalam industri musik Indonesia. Diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta. Di dalam konser ini Glenn mengajak kita untuk Kembali ke Timur Indonesia. Dari konsep hingga artis pendukung pun memang dibuat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh Glenn dalam pagelaran musiknya ini. Lebih dari 5000 penonton hadir pada malam itu.

Setelah 3 tahun Glenn disibukkan dengan minat baru nya sebagai Produser film Cahaya dari Timur, Filosofi Kopi dan Surat dari Praha, di tahun 2015 Glenn menyelenggarakan tur 20 kota dan sebuah konser besar dalam merayakan 20 tahun Ia berkarya di Negeri tercinta ini.

Tanggal 17 Oktober 2015, Istora Senayan menjadi saksi bersejarah buat Glenn dan musik Indonesia. Salah satu konser terbaik di tahun 2015. Seperti biasa di dalam setiap konser nya, Glenn selalu mempunyai pesan. Kali ini Ia mengangkat pesan musik di era 90 an dimana Ia tumbuh dan berkembang di era musik itu. Ia pun membawa Funk Section menjadi salah satu kejutan bagi para penonton di dalam konser nya ini. Karena sebelum menjadi penyanyi solo, Glenn berasal dari sebuah band sebagai vokalis Funk Section. Dan lagi-lagi penonton yang hadir lebih dari 7000 orang malam itu.

Salah satu musisi yang dikagumi Glenn dari Ia kecil adalah Ruth Sahanaya. Di tahun 2016 ini, di hari ulangtahun Glenn dan di tahun Mama Uthe (biasa dipanggil oleh kerabat dekatnya) merayakan 30 tahun berkaryanya, Glenn membuat sebuah konser bertajuk Tanda Mata Glenn Fredly untuk Ruth Sahanaya pada tanggal 30 September 2016 di Balai Sarbini, Jakarta. Begitu besar sosok Ruth Sahanaya dalam kehidupan dan karier musik Glenn. Baik itu sebagai motivasi maupun sosok idola. Konser ini pun membawa pesan regenerasi dan kepedulian Glenn terhadap industri musik Indonesia.

Pada 30 September 2017, Glenn kembali membuat Konser #TNDMT Untuk Slank di Gandaria City Hall, Mall Gandaria City, Jakarta. Glenn menggandeng sederet musisi lintas genre seperti Dewa BudjanaBonitaTompiIdang Rasjidi, Bertha, Harry Pochang, Yacko, Young Lex,  Mondo Gascaro, Trie Utami hingga Yopie Latul. Konser tersebut juga diramaikan oleh komika Sakdiyah Ma’ruf serta Najwa Shihab.

Glenn mempunyai label musik sendiri yang bernama Musik Bagus yang sudah memproduksi beberapa musisi baru yaitu Yura Yunita, Gilbert Pohan, dan Tiara Degrasia. Tahun 2017, salah satu agenda Glenn adalah merilis album pertama Tiara di bawah label Musik Bagus

Kemarin, tanggal 8 April berita duka disuguhkan untuk publik Indonesia. Glann Fredly telah berada dalam rangkuman tangan Tuhan yang sesungguhnya. Glann Fredly meninggal tepat pukul 18.00 di  Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan pada usia 44 tahun. Glann Fredly dikabarkan meninggal akibat penyakit Meaningitis yang dideritanya.

Kaka Glen meninggalkan kita selamanya, kekal dan abadi. Saya rasa, sekadar rasa ee, dia masih hidup kok? Raganya boleh pergi, tapi karyanya abadi.

Glenn Fredly menitipkan lagu-lagunya kepada kita untuk kita nikmati. Itu yang membuatnya terus hidup, mengisi kesepian dan kerinduan setiap hari kita.

Selamat jalan Glann Fredly, semoga duduk tempat yang layak sampe sana .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *